Representasi Musik Liturgi Inkulturatif Dayak Kalimantan Barat dalam Buku Madah Bakti
Abstract
Musik liturgi inkulturatif Dayak Kalimantan Barat dalam Buku Madah Bakti menjadi hal yang mendasar yaitu menjadi identitas dan bentuk representasi atas pengembangan berliturgi di Gereja Katolik. Selain itu, bentuk representasi menjadi penanda bahwa inkulturatif tersebut dapat dijustifikasi dan dikatakan mutlak sesuai daerahnya sehingga hal tersebut yang menjadi tuiuan penelitian ini. Metode penelitian menyuguhkan cara kualitatif dengan desain studi pustaka dan pendekatan literasi lokakarya Pusat Musik Liturgi. Teknik pengumpulan data diadaptasi dari observasi lokakarya buku Madah Bakti dan dokumentasi penulusuran lokakarya daerah Indonesia oleh PML. Analisis data menggunakan sistem flow dari Miles dengan mengedepankan tahapan pengelompokan data, reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan membercheck kepada pihak tim PML untuk kemudian disetujui bersama sebagai data penelitian yang sahih. Hasilnya bahwa didasari akan konstruksi perjalanan musik liturgi Indonesia, perjalanan lokakarya yang membuahkan buku Madah Bakti, representasi musik liturgi inkulturatif dalam Madah Bakti 2000 TPE Baru dan Edisi Pokok Tambahan Nyanyian Regio Kalimantan, dan representasi musik liturgi inkulturatif Dayak Kalimantan Barat dalam buku Madah Bakti.
References
Bang, B. (2022). Adaptasi Musik Pucatn Dayak Barai Dalam Perayaan Liturgi Gereja Katolik. Aggiornamento, 3(2), 16–19.
Don Bosko Bakok, Y. (2013). Musik Liturgi Inkulturatif di Gereja Ganjuran Yogyakarta. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 14(1). https://doi.org/10.24821/resital.v14i1.392
Echi, J. Y., Olendo, Y. O., & Asfar Muniir. (2021). Analisis melodi vokal belenggang dalam upacara bayar niat pada masyarakat dayak belangin di desa pakuraya kecamatan kuala behe kabupaten landak. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 10(2), 1–13.
Efriani, E., Praptantya, D. B., & Dewantara, J. A. (2020). Dange: Sinkronisasi Gereja Katolik Terhadap Budaya Dayak Kayan Mendalam. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 22(2), 167–176. https://doi.org/10.14203/jmb.v22i2.1076
Ganap, V. (2012). Konsep Multikultural dan Etnisitas Pribumi dalam Penelitian Seni. Humaniora, 24(2), 156–167. https://doi.org/10.22146/jh.1058
Gita Safitri, Romanus Romas, Silvester Adinuhgra, & Fransiskus Janu Hamu. (2022). Musik Liturgi Inkulturasi Dayak Sebagai Pendekatan Pastoral Dalam Meningkatkan Partisipasi Umat Paroki Katedral Santa Maria Palangka Raya. Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik, 8(2), 58–73. https://doi.org/10.58374/sepakat.v8i2.100
Hartanto, C. K., Darmawan, D. R., Manalu, C. R., & Lenny, A. (2021). Alat Musik Tradisional Di Masa Modern (Sape’ Dayak Kayaan Dalam Kajian Nilai Budaya). Gondang: Jurnal Seni Dan Budaya, 5(2), 182. https://doi.org/10.24114/gondang.v5i2.29311
Harwanto, D. C. (2018). Memaknai Inkulturasi Dalam Pendidikan Seni Dan Konservasi. Tonika: Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Seni, 1(1), 40–50. https://doi.org/10.37368/tonika.v1i1.10
Hermawan, A. J. (2017). Partisipasi Kaum Muda Dalam Perayaan Ekaristi. 06(2), 187–200. https://doi.org/10.24071/jt.v6i2.1000
Huvat, Y. J. (2014). Teknik Permainan Musik Sapeq Dalam Budaya Masyarakat Suku Dayak Bahau. Institut Seni Indonesia Surakarta.
Kebudayaan, D. P. (2019). Akulturasi dan Inkulturasi Budaya di Gereja Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta. Direktorat Perlindungan Budaya. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/akulturasi-dan-inkulturasi-di-gereja-hati-kudus-yesus-pugeran-yogyakarta/
KWI. (2021). De Liturgia Romana Et Inculturatione: Litrugi Romawi & Inkulturasi (S. Siswoyo (ed.)). Departemen Dokumentasi dan Penerangan Konferensi Waligereja Indonesia.
Nettl, B. (1964). Theory and Method In Ethnomusicology. The Free Press of Glencoe.
Nurbeni, G. (2012). Proses Pembuatan dan Teknik Permainan Alat Musik Sape’ Kayaan di Mandalam Kabupaten Kapuas Hulu. Universitas Negeri Yogyakarta.
Olendo, Yudhistira, O., Putra, Zakarias, Aria, W., Sagala, Mastri, D., Syam, C., & Ghozali, I. (2023). Glokalitas Sape’ Sebagai Kearifan Lokal Kalimantan Barat. Jurnal Kajian Pembelajaran Dan Keilmuan, 7(1), 16–21. https://doi.org/10.26418/jurnalkpk.v7i1
Pasalima, P. (2020). Inkulturasi Musik Liturgi Dari Budaya Dayak Dalam Liturgi Ekaristi Di Seminari Tinggi San Giovanni XXIII – Malang. Majalah DUTA.
PML. (2023). Madah Bakti: Buku Doa dan Nyanyian (Edisi Pokok dengan Tambahan Nyanyian Khusus untuk Regio Kalimantan) (Cetakan-32). PD Selamat, Yogyakarta.
Purba, E. D., & Kumala, I. P. (2022). Implementasi Musik Liturgi pada Tim Musik dan Song Leader dalam Ibadah Gereja Batak Karo Protestan Yogyakarta. Tonika: Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Seni, 5(2), 84–97. https://doi.org/10.37368/tonika.v5i2.477
Resubun, I. (2015). Inkulturasi Budaya Di Gereja Katolik Papua. Limen - Jurnal Agama Dan Kebudayaan, Vol. 11(2), 27–50. http://stft-fajartimur.ac.id/jurnal/index.php/lim/article/view/26
Sasongko, M. H. (2019). Musik Etnik Dan Pengembangan Musik Gereja. Tonika: Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Seni, 2(1), 32–47. https://doi.org/10.37368/tonika.v2i1.41
Soewarlan, S. (2018). Etnomusikologi Masa Kini Imolementasi Pandangan Dalam Masyarakat (Cetakan Pe). ISI Press.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Supriyadi, S. (2017). Community of Practitioners: Solusi Alternatif Berbagi Pengetahuan antar Pustakawan. Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi Dan Kearsipan, 2(2), 83. https://doi.org/10.14710/lenpust.v2i2.13476
Tama, S. A. H. P. (2018). Inkulturasi Prier Memperkaya Ekspresi Iman dengan Musik. Jurnal Teologi, 7(1), 77–96. https://doi.org/10.24071/jt.v7i1.1205
Wibowo. (2014). Inkulturas: Penyesuaian Ibadah Dalam Konteks Kebudayaan Lokal. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan. http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbyogyakarta/inkulturasi-penyesuaian-ibadah-dalam-konteks-kebudayaan-lokal/
Yulianto, F. W. (2019). Kajian Etnomatematika Terhadap Inkulturasi Musik Liturgi Suku Dayak Kanayatn Serta Sosialisasinya di Kalangan Peserta Didik Sekolah Menengah Atas. Universitas Sanata Dharma.
Copyright (c) 2023 Tonika: Jurnal Penelitian dan Pengkajian Seni

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.