MUSIK TRUNTHUNG SEBAGAI WUJUD KEARIFAN LOKAL DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SENI
Abstract
Pengaruh globalisasi saat ini memberikan banyak sekali ruang yang berdampak pada diversitas budaya. Penguatan identitas budaya menjadi modal utama untuk memperkuat jati diri bangsa, tidak terkecuali dalam ranah pendidikan seni. Konten budaya dan tradisi menjadi sumber utama penerapan kearifan lokal baik dalam dimensi logis, estetis, maupun etis. Artikel ini memberikan gambaran bahwa Musik Trunthung merupakan salah satu wujud kearifan lokal yang ada di Dusun Warangan yang berimplikasi pada proses penguatan identitas bangsa dalam konteks pendidikan seni.
References
Antosa, Z. (2014). Pendekatan kearifan lokal untuk meningkatkan kemampuan apresiasi seni mahasiswa pendidikan Guru Sekolah Dasar Fkip Universitas Riau. Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 3(2), 85–96.
Indonesia, K. K. (n.d.). Truntung. WARISAN BUDAYA TAKBENDA INDONESIA. Retrieved November 8, 2018, from https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=4636
Nurdyansyah, N. (2017). Sumber Daya dalam Teknologi Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Rohidi, T. R. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Seni Budaya Berbasis Kearifan Lokal (Wayang Sebagai Sumber Gagasan). Imajinasi, VIII(1), 1–8.
Sedyawati, E. (2006). Budaya Indonesia: Kajian arkeologi, seni, dan sejarah. Divisi Buku Perguruan Tinggi, RajaGrafindo Persada.
Sinaga, Fajry Sub’haan Syah. (2016). Musik Trunthung Sebagai Media Ekspresi Masyarakat Warangan. Seminar Antar Bangsa, 161–174. https://doi.org/10.31227/osf.io/wc4vy
Sinaga, Fajry Subhaan Syah. (2016). Transformasi Musik Trunthung dari Pengiring ke Pertunjukan di Dusun Warangan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Universitas Negeri Padang.
Sukarwo, W. (2017). Krisis Identitas Budaya: Studi Poskolonial pada Produk Desain Kontemporer. Jurnal Desain, 4(03), 311–324.
Triyanto, T. (2017a). Spirit Ideologis Pendidikan Seni. Cipta Prima Nusantara.
Triyanto, T. (2017b). ART EDUCATION BASED ON LOCAL WISDOM. Proceeding of International Conference on Art, Language, and Culture, 33–39.
Copyright (c) 2020 Tonika: Jurnal Penelitian dan Pengkajian Seni

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.