Perubahan Kesenian Gambus Perisai Jiwa di Wonosobo
Abstract
Kesenian Gambus merupakan kesenian yang tidak akan berjalan jika tidak ada masyarakat sebagai pendukungnya. Hal tersebut menarik untuk diulas sehubungan dengan keberadaan dan regenerasi pelaku kesenian Gambus yang ada di Dusun Bogelan, Desa Sukorejo, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis perubahan kesenian Gambus di Dusun Bogelan, Desa Sukorejo, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain penelitian etnografi serta menggunakan pendekatan sosiologi untuk melihat perubahan sosial. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan studi pustaka, sedangkan analisis datanya dengan cara mengumpulkan data, reduksi data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan pembahasan dari temuan yang ada di lapangan, dapat disimpulkan bahwa pertunjukan Gambus Perisai Jiwa terjadi perubahan fungsi. Kesenian ini awalnya berfungsi sebagai media dakwah kemudian saat ini berubah menjadi pertunjukan atau hiburan bagi masyarakat setempat, tetapi tanpa menghilangkan unsur dari kesenian ini. Terjadinya perubahan pada Kesenian Gambus Perisai Jiwa disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Perubahan eksternal pada kesenian ini yaitu masuknya pengaruh dari globalisasi berupa maraknya kesenian populer, sedangkan perubahan internalnya antara lain perubahan nama, atraksi trance, fungsi, tenda, dan pakaian.
References
Badan Pusat Statistik. (2022). Kabupaten Wonosobo dalam Angka. Wonosobo: Badan Pusat Statistik.
Boskoff, Alvin. (1964). Recent Theories of Social Change, dalam Werner J. Cahnman dan Alvin Boskoff (ed.). Sociology and History (London: The Free Pressof Glencoe. pp.143-147
Creswell, John W. (2012). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Devi, Rahadian Masfufah & Masyhudi. Gambus Misri Sebagai Kesenian Islam Di Jombang. (2023). Qurthuba: The Journal of History and Islamic Civilization 6(2): 157-183.
Ember, Carol R., Melvin Ember. (2011). Cultural Anthropology. New Jersey: Pearson.
Fitriah, Laila. (2021). Kesenian Gambus Melayu Riau: Respons Apresiator Dalam Perspektif Komunikasi Seni. Dalam Komunikasi Seni: Sebuah Telaah dalam Konteks Kearifan Lokal. Semarang: Jurusan Seni Rupa FBS UNNES.
Hidayatulloh, Nofriyan. (2020). Gambus Tunggal Edi Pulampas di Pekon Banjar Negeri-Lampung. Skripsi. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Indriyat, Esti. (1985). “Tari Gambus di Desa Ngadisono Kecamatan Kaliwiro Kabupaten Wonosobo”. Tesis. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Mardiyati, L., & Imron. (2021). Manajemen Operasional Pendidikan Masa Pandemi Covid 19 di Perwanida Wonosobo. Proceedings of the 14th University Research Colloqium 2021. pp. 225-231.
Permana, Prisma Teja & Hernanda, Agung Hero. (2021). Eksistensi Pertunjukkan Orkes Gambus di Kenali Lampung Barat. Journal of Music Education and Performing Arts, 1(2): 1-13.
Pradoko, Susilo. (2017). Paradigma-paradigma Kualitatif: Bentuk Penelitian Seni, Humaniora dan Budaya. Yogyakarta: Charrisa Publisher.
Soedarsono. (2002). Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Strauss, Anselm & Corbin, Juliet. (2013). Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Utomo, Abi., Dermawan, Taufik., & Pratiwi, Yuni. (2023). Transformasi cerita dalam ludruk menjadi cerita Gambus Misri di Kabupaten Jombang. Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, 7(1), 209-222.
Copyright (c) 2024 Tonika: Jurnal Penelitian dan Pengkajian Seni
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.